DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN NANDA NIC & NOC PADA LANSIA
NO
|
DIAGNOSA
(NANDA)
|
NOC
|
NIC
|
1
|
Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Defenisi
:
Asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan
Karakteristik :
-
Berat badan 20% atau
lebih dibawah rentang berat badan ideal
-
Kerapuhan kapiler
-
Gangguan sensasi
rasa
-
Kehilangan rambut berlebihan
-
Kelmahan otot mengunyah
Faktor
Berhubungan :
-
Faktor biologis
-
Gangguan psikososial
-
Ketidakmampuan mencerna makan
-
Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
|
NOC :
Nutritional
status
Indikator :
a)
Asupan Gizi
b)
Asupan makanan
c)
Asupan cairan
d)
Energi
e)
Rasio berat badan/tinggi badan
f)
Hidrasi
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
Nutrition
monitoring
a)
Timbang berat badan klien
b)
Identifikasi perubahan berat badan terakhir,
monitor turgor kulit, identifikasi adanya abnormalitas rambut
c)
Identifikasi abnormalitas eliminasi bowel
misalnya diare, monitor diet, dan asupan kalori
d)
Identifikasi perubahan nafsu makan
e)
Tentukan pola makan, misalnya makanan yang
disukai dan tidak disukai, konsumsi makanan siap saji
f)
Monitor adanya pucat, kemerahan
g)
Identifikasi adanya ketidaknormalan dalam
rongga mulut
h)
Monitor status mental, misalnya depresi
|
2
|
Kerusakan
memori
Defenisi :
Ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau
keterampilan sikap.
Batasan
karakteristik :
-
Ketidakmampuan mengingat informasi faktual
-
Ketidakmampuan mengingat perilaku tertentu
yang pernah dilakukan
-
Ketidakmampuan mengingat peristiwa
-
Mudah lupa
Faktor
berhubungan :
-
Gangguan neurologis
|
NOC :
Orientasi
Kognitif
Indikator :
a)
Mengenal diri
sendiri
b)
Mengenal orang atau
hal penting
c)
Mengenal tempatnya
sekarang
d)
Mengenal hari,
bulan, dan tahun dengan benar
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
Memory
Training
a)
Stimulasi memory
dengan mengulangi pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan dengan pasien.
b)
Mengenang pengalaman
masa lalu dengan pasien.
c)
Menyediakan gambar
untuk mengenal ingatannya kembali
d)
Monitor perilaku
pasien selama terapi
|
3
|
Inkontinensia
Urinarius Fungsional
Defenisi :
Ketidakmampuan individu yang biasanya kontinen,
untuk mencapai toilet tepat waktu untuk berkemih yang mengalami pengeluaran
urine yang tidak sengaja.
Batasan
Karakteristik :
-
Berkemih sebelum mencapai toilet
-
Sensasi ingin berkemih
Faktor
Berhubungan :
-
kelemahan struktur panggul
-
keterbatasan neuromaskular
-
faktor perubahan lingkungan
|
NOC :
Kontinensia
Urin
Indikator
:
a)
Merespon dengan
cepat keinginan buang air kecil (BAK).
b)
Mampu mencapai
toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.
c)
Mengosongkan bladde
dengan lengkap.
d)
Mampu memprediksi
pengeluaran urin.
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
Perawatan
Inkontinensia Urin
a)
Monitor eliminasi
urin
b)
Bantu klien
mengembangkan sensasi keinginan BAK.
c)
Modifikasi baju dan
lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet.
d)
Instruksikan pasien
untuk mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari.
e)
Bantu untuk memilih
diapers atau popok kain yang sesuai
f)
Sediakan popok kain
yang nyaman dan melindungi
|
4
|
Gangguan
Pola tidur
Defenisi :
Interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat
faktor eksternal
Batasan
Karakteristik :
-
kesulitan jatuh tidur
-
ketidakpuasan tidur
-
sering terjaga tanpa jelas penyebabnya
Faktor
Berhubungan :
-
gangguan karena pasangan tidur
-
halangan lingkungan (bising, pajanan
cahaya/gelap, suhu, kelembaban, lingkungan yang tidak dikenal)
-
imobilisasi
|
NOC :
Tidur
Indikator :
a)
Mengatur jumlah jam tidurnya
b)
Tidur secara rutin
c)
Miningkatkan pola tidur
d)
Meningkatkan kualitas tidur
e)
Tidak ada gangguan tidur
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
Peningkatan
Tidur
a)
Tetapkan pola
kegiatan dan tidur pasien
b)
Monitor pola tidur
pasien dan jumlah jam tidurnya
c)
Jelaskan pentingnya
tidur selama sakit dan stress fisik
d)
Bantu pasien untuk
menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya
e)
Sesuaikan lingkungan
(cahaya, kebisingan, suhu, kasur, dan tempat tidur) untuk meningkatkan tidur
f)
Dorong pasien untuk
menetapkan rutinitas tidur untuk memfasilitasi perpindahan dari terjaga
menuju tidur
g)
Bantu pasien untuk
membatasi tidur siang dengan menyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi
terjaga
|
5
|
Harga diri
rendah situasional
Defenisi :
Munculnya persepsi negatif tentang makna diri
sebagai respons terhadap situasi saat ini.
Batasan
Karakteristik :
-
meremehkan kemampuan menghadapi situasi
-
perilaku tidak asertif
-
ungkapan negatif tentang diri
-
tidak berdaya
Faktor
Berhubungan :
-
gangguan citra tubuh
-
transisi perkembangan
-
gangguan fungsi
-
gangguan peran sosial
|
NOC :
Harga Diri
Indikator :
a)
verbalisasi penerimaan diri
b)
penerimaan terhadap keterbatasan diri
c)
gambaran diri baik
d)
perasaan tentang nilai diri
e)
komunikasi terbuka
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
|
6
|
Disfungsi Seksual
Definisi :
Suatu kondisi ketika individu mengalami suatu
perubahan fungsi seksual selama fase respons berupa hasrat, terangsang, dan/atau orgasme, yang
dipandang tidak memuaskan, tidak bermakna, atau tidak adekuat.
Batasan
Karakteristik :
-
Gangguan aktivitas seksual
-
Gangguan eksitasi seksual
-
Gangguan kepuasan seksual
-
Merasakan keterbatasan seksual
-
Penurunan hasrat seksual
-
Perubahan minat terhadap diri sensiri
-
Perubahan minat terhadap orang lain
-
Perubahan peran seksual
Faktor Yang Berhubungan :
-
Gangguan fungsi tubuh
-
Gangguan struktur tubuh
-
Kerentanan
-
Model peran tidak adekuat
-
Tidak ada orang terdekat
|
NOC :
Fungsi
Seksual
Indikator :
a)
Mengekspresikan
kenyamanan
b)
Mengekspresikan
kepercayaan diri
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
Sexual Counseling
a.
Membangun hubungan terapeutik, berdasarkan
kepercayaan dan rasa hormat
b.
Menetapkan panjang hubungan konseling
c.
Menyedìakan privasi dan menjamin kerahasiaan
d.
Menginformasikan pasien di awal hubungan bahwa
seksualitas adalah bagian penting dari kehidupan dan bahwa penyakit,
obat-obatan, dan stres (atau masalah lain / pasien mengalami peristiwa)
sering mengubah fungsi seksual
e.
Memberikan informasi tentang fungsi seksual, sesuai
.:
f.
Kata pengantar pertanyaan tentang seksualitas dengan
pernyataan yang memberitahu pasien bahwa banyak orang mengalami kesulitan
seksual
g.
Mulailah dengan topik-topik sensitif paling dan
melanjutkan ke lebih sensitif
h.
Diskusikan efek dari situasi penyakit / kesehatan
pada seksualitas
i.
Diskusikan efek obat tentang seksualitas, sesuai
j.
Diskusikan efek dan perubahan seksualitas pada orang
lain yang signifikan
k.
Diskusikan tingkat pengetahuan pasien tentang
seksualitas pada umumnya
l.
Dorong pasien untuk verbalisasi ketakutan dan
mengajukan pertanyaan
m.
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang diperlukan
untuk mencapat tujuan
n.
Diskusikan diperlukan, modifikasi dalam aktivitas
seksual, sesuai
o.
Membantu pasien untuk mengekspresikan kesedihan dan
kemarahan tentang perubahan dalam fungsi tubuh / penampilan, sesuai
p.
Hindari menampilkan keengganan untuk bagian tubuh
yang berubah
q.
Perkenalkan pasien untuk model peran positif yang
telah berhasil menaklukkan masalah yang sama,
r.
Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan
mis informasi yang pasien dapat verbalisasi
s.
Diskusikan bentuk-bentuk alternatif dari ekspresi
seksual yang diterima pasien
t.
Anjurkan pasien hanya pada teknik yang kompatibel
dengan nilai-nilai / keyakinan
u.
Anjurkan pasien tentang penggunaan obat-obatan
(misalnya, bronkodilator) untuk meningkatkan kemampuan untuk melakukan
hubungan seksual,
v.
Tentukan jumlah bersalah seksual yang berhubungan
dengan persepsi pasien dan faktor-faktor penyebab penyakit
w.
Hindari prematur mengakhiri diskusi perasaan
bersalah, bahkan ketika ini
x.
Tampaknya tidak masuk akal
y.
Sertakan pasangan / pasangan seksual dalam konseling
sebanyak mungkin,
z.
Gunakan humor dan dorong pasien untuk menggunakan
humor untuk meringankan kecemasan atau rasa malu.
aa.
Memberikan jaminan bahwa praktik seksual saat ini
dan baru sebat
bb. Memberikan jaminan
dan izin untuk bereksperimen dengan bentuk-bentuk alternatif dan ekspresi
seksual
cc.
Memberikan arahan / konsultasi dengan anggota lain
dan tim perawatan kesehatan, sesuai
dd. Merujuk pasien ke
seorang terapis seks
|
7
|
Keletihan
Defenisi
:
Keletihan terus menerus dan penurunan kapasitas
untuk kerja fisik dan mental pada tingkat yang lazim
Batasan
Karakteristik :
-
Gangguan konsentrasi
-
Kelelahan
-
Kurang energi
-
Peningkatan keluhan fisik
-
Pola tidur tidak memuaskan
Faktor
berhubungan :
-
Depresi
-
Gangguan tidur
-
Keluhan fisik
-
Malnutrisi
-
Peningkatan kelelahan fisik
|
NOC :
Kelelahan :
efek yang mengganggu
Indikator :
a) Penurunan
energi
b) Gangguan
dengan aktivitas sehari-hari
c) Pesimis
tentang status kesehatan saat ini
d) Gangguan
memori
e) Gangguan
untuk menikmati hidup
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
Manjemen
Energi
a. Kaji status fisiologis pasien
yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
b. Monitor tanda tanda vital
pasien
c. Kolaborasi terapi baik secara
farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat untuk mengurangi kelelahan
d. Monitor intake nutrisi untuk
mengetahui sumber energi yang adekuat
e. Kaji adanya kelelahan emosional
yang dialami pasien
f. Monitor adanya ketidaknyamanan
yang dialami pasien
g. Tingkatkan tirah
baring/pembatasan kegiatan
Pengurangan
Kecemasan
a. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaannya
b. Dorong keluarga untuk
mendampingi pasien
c. Ciptakan atmosfer yang nya
nyaman untuk meningkatkan kepercayaan pasien
d. Identifikasi pada saat terjadi
perubahan tingkat kecemasan
e. Bantu klien mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
f. Kaji tanda verbal dan non verbal kecemasan pada
pasien
g. Ajarkan teknik relaksasi atau
terapi non farmakologi untuk mengurangi kecemasan
|
8
|
Resiko Jatuh
Definisi :
Rentan terhadap peningkatan risiko jatuh, yang
dapat menyebabkan bahaya fisik dan gangguan kesehatan.
Faktor
Resiko :
Dewasa
-
Penggunaan alat bantu (misal walker, tongkat,
kursi roda)
-
Prostesis ekstremitas bawah
-
Riwayat jatuh
-
Tinggal sendiri
-
Usia ≥
65 tahun
Kognitif
-
Gangguan fungsi kognitif
Lingkungan
-
Lingkungan yang tidak terorganisasi
-
Kurang pencahayaan
-
Kurang material antislip di kamar mandi
-
Ruang tidak dikenal
-
Pemajanan pada kondisi (misal lantai basah
dll)
Agens Farmaseutikal
-
Gangguan mendengar
-
Gangguan mobilitas
-
Gangguan pada kaki
-
Penurunan kekuatan ekstremitas bawah
-
Sakit akut
|
NOC :
Kejadian
jatuh
Indikator :
a)
Jatuh saat berdiri
b)
Jatuh saat berjalan
c)
Jatuh saat duduk
d)
Jatuh dari tempat tidur
e)
Jatuh saat dipindahkan
Skala :
1 = sangat menyimpang dari rentang normal
2 = banyak menyimpang dari rentang normal
3 = cukup menyimpang dari rentang normal
4 = sedikit menyimpang dari rentang normal
5 = tidak menyimpang dari rentang normal
|
NIC
Fall Prevention
a.
Mengidentifikasi defisit kognitif atau fisik pasien
yang dapat meningkatkan potensi jatuh dalam lingkungan tertentu
Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi risiko jatuh
b.
Mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi untuk jatuh (misalnya, lantai yang licin dan tangga
terbuka)
c.
Sarankan perubahan dalam gaya berjalan kepada pasien
d.
Mendorong pasien untuk menggunakan tongkat atau alat
pembantu berjalan
e.
Kunci roda dari kursi roda, tempat tidur, atau
brankar selama transfer pasien
f.
Tempat artikel mudah dijangkau dari pasien
g.
Ajarkan pasien bagaimana jatuh untuk meminimalkan
cedera
h.
Memantau kemampuan untuk mentransfer dari tempat
tidur ke kursi dan demikian pula sebaliknya
i.
Gunakan teknik yang tepat untuk mentransfer pasien
ke dan dari kursi roda, tempat tidur, toilet, dan
Sebagainya
j.
Menyediakan toilet ditinggikan untuk memudahkan,
transfer
k.
Menyediakan kursi dari ketinggian yang tepat, dengan
sandaran dan sandaran tangan untuk memudahkan transfer
l.
Menyediakan tempat tidur kasur dengan tepi yang erat
untuk memudahkan transfer
m.
Gunakan rel sisi panjang yang sesuai dan tinggi
untuk mencegat jatuh dari tempat tidur, sesuai kebutuhan
n.
Memberikan pasien tergantung dengan sarana bantuan
pemanggilan (misalnya, bel atau cahaya panggilan) ketika pengasuh tidak hadir
o.
Membantu ke toilet seringkali, interval dijadwalkan
p.
Menandai ambang pintu dan tepi langkah, sesuai
kebutuhan
q.
Hapus dataran rendah perabotan (misalnya, tumpuan
dan tabel) yang menimbulkan bahaya tersandung
r.
Hindari kekacauan pada permukaan lantai
s.
Memberikan pencahayaan yang memadai untuk
meningkatkan visibilitas
t.
Menyediakan lampu malam di samping tempat tidur
u.
Menyediakan pegangan tangan terlihat dan memegang
tiang
v.
Menyediakan lajur anti tergelincir, permukaan lantai
nontrip/tidak tersandung
w.
Menyediakan permukaan nonslip/ anti
tergelincir di bak mandi atau pancuran
x.
Menyediakan kokoh, tinja curam nonslip/ anti
tergelincir untuk memfasilitasi jangkauan mudah
y.
Pastikan pasien yang memakai sepatu yang pas,
kencangkan aman, dan memiliki sol tidak mudah tergelincir
z.
Anjurkan pasien untuk memakai kacamata, sesuai,
ketika keluar dari tempat tidur
aa.
Mendidik anggota keluarga tentang faktor risiko yang
berkontribusi terhadap jatuh dan bagaimana mereka dapat menurunkan resiko
tersebut
bb. Sarankan adaptasi
rumah untuk meningkatkan keselamatan
cc.
Instruksikan keluarga pada pentingnya pegangan
tangan untuk kamar mandi, tangga, dan trotoar
dd. Sarankan atas kaki
yang aman
ee.
Mengembangkan cara untuk pasien untuk berpartisipasi
keselamatan dalam kegiatan rekreasi
ff.
Lembaga program latihan rutin fisik yang meliputi
berjalan
gg. Tanda-tanda posting
untuk mengingatkan staf bahwa pasien yang berisiko tinggi untuk jatuh
hh. Berkolaborasi
dengan anggota tim kesehatan lain untuk meminimalkan efek samping dari obat
yang berkontribusi terhadap jatuh (misalnya, hipotensi ortostatik dan kiprah
goyah)
ii.
Memberikan pengawasan yang ketat dan / atau
perangkat menahan (misalnya, bayi kursi dengan sabuk
pengaman) ketika menempatkan bayi / anak-anak muda pada permukaan ditinggikan (misalnya, meja dan kursi tinggi) |
9
|
Distres
spiritual
Definisi :
Suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan
gangguan kemampuan untuk mengalami makna hidup melalui hubungan dengan diri
sediri, dunia atau kekuatan yang tinggi.
Batasan
karakteristik :
-
Ansietas
-
Insomnia
-
Letih
-
Menanyakan makna hidup
-
Takut
-
Merasa hidup kurang bermakna
-
Rasa bersalah
|
NOC :
Pengaharapan
Indikator :
a)
Mengekspresikan
orientasi masa depan yang positif
b)
Mengekspresikan arti
kehidupan
c)
Mengekspresikan rasa
optimis
d)
Mengekspresikan
perasaan untuk mengontrol diri sendiri
e)
Mengekspresikan
kepercayaan
f)
Mengekspresikan rasa
percaya pada diri sendiri dan orang lain
|
Penanaman
harapan
a)
Pengkaji pasian atau
keluarga untuk mengidentifikasi area pengharapan dalam hidup
b)
Melibatkan pasien
secara aktif dalam perawatan diri
c)
Mengajarkan keluarga
tentang aspek positif pengharapan
d)
Memberikan
kesempatan pasien atau keluarga terlibat dalam support group.
e)
Mengembangkan
mekanisme paran koping pasien
|
10
|
Ketakutan
Definisi : respons terhadap persepsi ancaman yang secara
sadar dikenal sebagai sebuah bahaya
Batasan Karakteristik :
·
Melaporkan isyarat/peringatan
·
Melaporkan kegelisahan
·
Melaporkan rasa takut
·
Melaporkan penurunan kepercayaan diri
·
Melaporkan ansietas
·
Melaporkan kegembiraan
·
Melaporkan peningkatan ketegangan
·
Melaporkan kegelisahan
·
Melaporkan kepanikan
·
Melaporkan teror
Kognitif
·
Penurunan kemampuan belajar
·
Penurunan kemampuan memecahkan masalah
·
Penurunan produktifitas
·
Mengidentifikasikan objek ketakutan
·
Stimulasi diyakini merupakan ancaman
Perilaku
·
Perilaku menyerang
·
Perilaku menghindar
·
Impulsive
·
Peningkatan kewaspadaan
·
Fokus menyempit pada sumber-sumber ketakutan
Fisiologis
·
Anoreksia, Diare
·
Mulut kering, Dispnea, Letih
·
Peningkatan keringat
·
Peningkatan denyut nadi
·
Peningkatan tekanan darah sistolik
·
Kaku otot, Mual, Muntah, Pucat
·
Dilatasi pupil
Faktor Yang Berhubungan:
·
Berasal dari luar (mis : kebisingan tiba-tiba,
ketinggian, nyeri, penurunan dukungan fisik)
·
Berasal dari dalam (neurotransmitter)
·
Kendala bebas
·
ResponS belajar (mis conditioning, mencontoh dan
atau identifikasi dengan orang lain)
·
StimuIusfobik
·
Gangguan sensorik
·
Berpisah dari system pendukung dalam situasi yang
berpotensi menimbulkan stress (mis: rawat inap, prosedur rumah sakit)
·
Tidak familier dengan pengalaman lingkungan
-
|
NOC :
·
Anxiety
·
Post Trauma Syndrome
·
Rape Trauma Syndorme
Kriteria Hasil :
·
Tingkat ketakutan : keparahan manifestasi rasa
takut, ketegangan, atau kegelisahan yang berasal dan sumber yang dapat
dikenali
·
Tingkat ketakutan anak-anak : keparahan manifestasi
rasa takut, ketegangan atau kegelisahan yang berasal dan sumber yang dikenali
pada anak-anak dari usia 1 tahun sampai 17 tahun
·
Pengendalian Diri Terhadap ketakutan; tindakan
individu untuk mengurangi atau menurunkan perasaan tidak mampu akibat rasa
takut, ketegangan atau kegelisahan yang berasal dari sumber yang dikenali
·
Mencari informasi untuk menurunkan ketakutan
·
Menghindari sumber ketakutan bila mungkin
·
Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan
ketakutan
·
Memantau penurunan durasi episode
·
Memantau lamanya waktu antara episode ketakutan
·
Mempertahankan kontrol terhadap kehidupan
·
Mempertahankan performa peran dan hubungan sosial
·
Mengendalikan respons ketakutan
·
Tetap produktif
|
Ansiety Reduction
a.
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
b.
Jelas menyatakan harapan untuk perilaku pasien
c.
Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi
diperkirakan akan dialami selama prosedur therapi
d.
Berusaha untuk memahami perspektif pasien dari
situasi stress
e.
Memberikan informasi faktual tentang diagnosis,
pengobatan, dan prognosa
f.
Tetap dengan pasien untuk meningkatkan keselamatan
dan mengurangi rasa takut
g.
Dorong keluarga untuk tinggal dengan pasien, sesuai
h.
Menyediakan benda yang melambangkan keselamatan/
keamanan
i.
Mendorong kegiatan kompetitif, sesuai
j.
Jauhkan peralatan pengolahan keluar dan pandangan
k.
Mendengarkan dengan perhatian
l.
Memperkuat perilaku, sesuai
m.
Menciptakan suasana untuk memfasilitasi kepercayaan
n.
Mendorong verbalisasi perasaan, persepsi, dan
ketakutan
o.
Mengidentifikasi ketika tingkat perubahan kecemasan
p.
Menyediakan aktivitas pengalihan diarahkan
pengurangan ketegangan
q.
Membantu pasien mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan kontrol rangsangan sesuai, untuk pasien, jika perlu
r.
Mendukung penggunaan mekanisme pertahanan yang
sesuai
s.
Membantu pasien untuk mengartikulasikan gambaran
realistis dari acara mendatang
t.
Menentukan pasien dalam kemampuan pengambilan
keputusan
u.
Anjurkan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi
v.
Memberi obat untuk mengurangi kecemasan, sesuai
w.
Menilai tanda-tanda verbal dan kecemasan nonverbal
|
No comments:
Post a Comment