STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN JIWA
SP 2 PRILAKU KEKERASAN
A. Proses
Keperawatan
1) Kondisi
Pasien
Data Subjektif : - Klien mengatakan dendam dan jengkel
- Klien
menyalahkan dan menuntut
- Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
- Klien
mengancam
Data Objektif : - Muka merah dan tegang
- Mata melotot
- Pandangan tajam
- Bicara kasar
- Suara tinggi, menjerit atau berteriak
2)
Diagnosa Keperawatan :
Resiko Prilaku Kekerasan
3)
Tujuan Kusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien
terhindar dari mencederai
diri,
orang lain dan lingkungan
4)
Tindakan Keperawatan
-
Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
-
Melatih klien mengontrol
prilaku kekerasan dengan cara fisik 2
-
Menganjurkan klien
memesukkan dalam jadwal kegiatan harian
B.
Strategi Pelaksanaan
(SP) Pasien
Orientasi :
“Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya
dua jam yang lalu sekarang saya datang lagi”
“Bagaimana
perasaan bapak saat ini, adakah hal yang menyebabkan bapak marah?”
“Baik,
sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan fisik
untuk cara yang kedua”
“Mau
berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?”
Dimana
kita bicara?Bagaimana kalau di ruang tamu?”
Kerja
:
“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul
perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat
melakukan pukul kasur dan bantal”. “Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan
bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah,
langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan
bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali bapak
melakukannya”. “Kekesalan
lampiaskan ke kasur atau bantal.”. “Nah
cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah.
Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya”
Terminasi :
“Bagaimana
perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”
“Ada
berapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagi?Bagus!”
“Mari kita masukkan kedalam jadual kegiatan
sehari-hari bapak. Pukul kasur bantal mau jam berapa? Bagaimana kalau setiap
bangun tidur? Baik, jadi jam 05.00 pagi.
dan jam jam 15.00 sore. Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan
kedua cara tadi ya pak. Sekarang kita buat jadwalnya
ya pak, mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serta
tarik nafas dalam ini?”
“Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah
dengan belajar bicara yang baik. Mau jam berapa pak? Baik, jam 10 pagi ya.
Sampai jumpa”
C.
Strategi Pelaksanaan (SP)
2 keluarga
ORIENTASI
“Selamat pagi bu,
sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi untuk
latihan cara-cara mengontrol rasa marah bapak”. “Bagaimana Bu? Masih ingat diskusi
kita yang lalu? Ada yang mau Ibu tanyakan?” “Berapa lama ibu mau kita
latihan?“Bagaimana kalau kita latihan disini saja?, sebentar saya panggilkan
bapak supaya bisa berlatih bersama”
KERJA
”Nah pak, coba
ceritakan kepada Ibu, latihan yang sudah Bapak lakukan. Bagus sekali. Coba
perlihatkan kepada Ibu jadwal harian Bapak! Bagus!”. ”Nanti di rumah ibu
bisa membantu bapak latihan mengontrol kemarahan Bapak.”. ”Sekarang kita akan
coba latihan bersama-sama ya pak?”. ”Masih ingat pak,
bu kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan maka yang harus dilakukan
bapak adalah.......?”. ”Ya.. betul, bapak
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar. lalu
keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan.
Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah,
lakukan 5 kali, coba ibu temani dan bantu bapak menghitung latihan ini sampai 5
kali”. “Bagus
sekali, bapak dan ibu sudah bisa melakukannya dengan baik”. “Cara
yang kedua masih ingat pak, bu?”. “Ya..benar, kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan
muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam bapak
dapat melakukan pukul kasur dan bantal”.
TERMINASI
“Baiklah
bu, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan
cara-cara mengontrol marah langsung kepada bapak?”. “Bisa ibu
sebutkan lagi ada berapa cara mengontrol marah?”. “Selanjutnya
tolong pantau dan motivasi Bapak melaksanakan jadwal latihan yang telah dibuat
selama di rumah nanti. Jangan lupa berikan pujian untuk Bapak bila dapat
melakukan dengan benar ya Bu!”. “Karena
Bapak sebentar lagi sudah mau pulang bagaimana kalau 2 hari lagi Ibu bertemu
saya untuk membicarakan jadwal aktivitas Bapak selama di rumah nanti.”. “Jam 10
seperti hari ini ya Bu.
Di ruang ini juga.”
No comments:
Post a Comment